Hampir dua dekade. Ya, itulah waktu lamanya proses pembuatan film Avatar ini. Selama itu pula berbagai gosip dan spekulasi kerap bermunculan. Para pecinta film kerap mengikuti perkembangan film yang dilansir sebagai film termahal sepanjang masa ini. Berbagai ekspetasi dan bayangan akan sebuah film yang sangat spektakuler mulai disematkan pada film ini. Harus diakui James Cameron selaku sutradara menanggung beban yang sangat besar, bagaimana tidak beberapa waktu sebelum filmnya rilis beberapa kalangan sudah meragukan kesuksesan filmnya, terutama ketika teaser trailer pertamanya keluar. Para petinggi perusahaan film yang telah mengucurkan dana selangit untuk film ini pun merasa pesimis akan tanggapan negatif dari masyarakat. Berbagai spekulasi dan tanggapan negatif masyarakat tetap tak membuat Cameron merasa pesimistis akan karyanya yang telah ia kerjakan selama 12 tahun. Rencananya waktu itu setelah menyelesaikan Titanic ia akan langsung menyutradarai film ini, tetapi karena keterbatasan teknologi pada saat itu Cameron mengurung kan niatnya dan menunggu pada saat yang tepat ketika teknologi dan masyarakat dunia sudah siap menerima filmnya.
Tepat pada tanggal 17 Desember 2009, Avatar dirilis di seluruh bioskop di seluruh dunia ( 18 Desember untuk Canada dan Amerika Serikat ), dalam waktu 3 hari Avatar dapat meraup 78 juta dollar di Amerika Utara saja. Meskipun jumlahnya tidak sebesar hari pertama perilisan New Moon, diperkirakan Avatar akan mengikuti jejaknya Titanic yang pada hari-hari pertamanya tidak terlalu menyita perhatian orang di tangga box office.
Baiklah…sekarang mari saya jelaskan tentang filmnya. Sekarang adalah tahun 2154, manusia telah menemukan sebuah satelit ( seperti bulan ) di sebuah planet. Satelit planet tersebut bernama Pandora, sebelum manusia datang Pandora sudah dihuni oleh jenis makhluk bernama Na’vi. Di Pandora manusia menemukan sebuah kandungan mineral yang luar biasa berharganya, sayangnya kandungan mineral terbesarnya berada di perdesaan di mana bangsa Na’vi tinggal. Jake Sully sebagai mantan marinir pun dikirim dengan tubuh avatarnya untuk memata-matai sekaligus mencari tahu sumber kekuatan dari Na’vi.
Harus diakui dari segi teknologi Cameron telah melakukan sesuatu yang sangat luar biasa. Penonton akan terpukau dengan keindahan dunia Pandora, segala sesuatu tampak sangat indah dan realistik. Bahkan ketika dalam proses pengembangan teknologi nya, Cameron dengan senang hati memperkenalkan teknologi terbarunya ke sahabatnya Peter Jackson dan Steven Spielberg yang sedang menggarap proses ambisiusnya The Adventure of Titins yang akan dirilis pada tahun 2011. Teknologi CG yang dikembangkan oleh Cameron ini telah mengubah togak perkembangan film, beberapa tahun ke depan saya pastikan akan banyak film yang akan mengikuti jejak film Cameron ini. Tetapi sayangnya janji Cameron yang mengatakan bahwa film ini akan terasa dahsyat di 3D dan IMAX tidak terwujud. Avatar terasa biasa di 3D, tidak banyak adegan yang dapat kita bedakan antara film 3D dan biasa, mungkin Cameron merasa ia tetap harus menjaga alur ceritanya dibandingkan repot-repot merusak alur ceritanya dengan menambah adegan yang tidak penting. Dari segi cerita bisa dikatakan bahwa film ini memiliki jalur cerita yang hampir sama dengan Pocahontas. Walaupun tidak bisa dikatakan buruk tetapi bagi sutradara sekelas Cameron yang pernah menggarap Terminator, Aliens, True Lies dan Titanic jalur ceritanya benar-benar biasa, datar dan gampang ditebak. Mungkin Cameron terlalu sibuk dalam menggarap teknologinya sampai melupakan unsur paling penting dalam sebuah film yaitu jalur ceritanya. Akting dari para aktor juga datar dan biasa saja. Dapat diapahami bahwa Cameron berusaha memasukan berbagai nasehat seperti gerakan mencintai bumi dan gerakan anti perang ke dalam film ini, tetapi dengan beberapa alur dalam film ini yang terasa ganjal, penonton sepertinya tidak begitu dapat menangkap inti dari film ini
Bagaimana pun juga Cameron patut diberikan apriseasi atas apa yang telah ia lakukan. Industri perfilman telah berubah semenjak film ini rilis. Teknologi dan imajinasi Cameron akan dicatat dalam sejarah perfilman. Dan siapa tahu 100 tahun kemudian masing-masing dari kita akan mengendarai avatar kita sendiri…..^_^













